Berita

Berita ❯ Kota Pariaman

RATUSAN RUMAH BANTUAN RTLH 2017 DI NARAS 1 TERBENGKALAI

Kontributor Daerah • Sosial 06 Februari 2021 JAM 06:11:25 WIB

Ratusan rumah warga bantuan Program Rehabilitasi Sosial rumah tidak layak huni atau rtlh tahun 2017 di Desa Naras Satu, Kecamatan Pariaman Utara, kota Pariaman hingga kini masih terbengkalai. Akibatnya, warga terpaksa mengontrak dan menumpang dirumah sanak famili mereka sejak tiga tahun terakhir. Inilah ratusan rumah warga di Desa Naras satu, Kecamatan Pariaman Utara, kota Pariaman, bantuan program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni atau RTLH tahun 2017 yang terbengkalai. Terlihat pembangunan yang terhenti pengerjaannya sejak 3 tahun belakangan itu, kondisinya kini memrihatinkan, selain tidak beratap, kayu jendela yang terpasang sudah lapuk dan tidak bisa digunakan lagi. Akibatnya ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa menetap di rumah tumpangan sanak famili ataupun menyewa kontrakan rumah petak di desa itu. Nofriadi, ketua kelompok penerima bantuan RTLH mengatakan, bahwa ada 114 unit rumah yang masih terbengkalai dan kondisi seluruhnya sudah memprihatikan.

Bahkan pihaknya sudah sering melaporkan kondsi itu, mulai ketingkat Desa, ke DPRD, hingga ke Pemko Pariaman,  namun tidak ada tanggapan dan realisasinya untuk mencarikan solusi bagaiman rumah warga bisa dituntaskan. Nofriadi juga menyampaikan  masing-masing penerima bantuan RTLH ini berpariasi mulai dari tujuh juta-15 juta hingga 30 juta rupiah dalam bentuk bahan bangunan. Dan mirisnya bagi penerima bantuan 30 juta, warga harus meruntuhkan dulu bangunan rumah mereka sebelum dibangun. Namun kini pembangunan terheti,  sehingga warga kebingungan dan terpaksa harus tinggal dirumah kontrakan dengan biaya yang cukup mahal. Warga berharap pihak terkait dalam hal ini pemerintah kota pariaman membantu mereka mencarikan solusi bagaiman rumah warga yang terbengkalai bisa diselesaikan, agar warga yang kini tinggal dirumah kontrakan bisa kembali kerumah mereka masing-masing

Wartawan : ABDUL
Editor : PPID TVRI SUMBAR