Berita ❯ Kota Padang
Wanita Tangguh Pemecah Batu Sungai
Kontributor Daerah • Ekonomi 04 Maret 2020 JAM 06:48:23 WIB
Seorang wanita warga kampung Teleng, Gaduik, Kota Padang, harus memilih pekerjaan sebagai pemecah batu sungai. Ini dilakukan untuk bertahan hidup dan mencari biaya pengobatan anaknya yang mengalami penyakit radang selaput otak.
Inilah Rita, wanita berumur 40 tahun warga kampung Teleng, Gaduik, Kecamatan Lubuk Kilang harus menyandang status ibu, sekaligus sebagai ayah untuk 2 anaknnya. Status ini setelah Rita resmi bercerai dengan suaminya 6 tahun lalu. Untuk bertahan hidup serta mencarikan biaya sekolah anak perempuan dan biaya pengobatan anak laki - lakinya yang saat ini mengalami peradangan selaput otak atau meningitis, Rita terpaksa bekerja sebagai pemecah batu sungai yang akan di jual ke toko bangunan.
Pagi hari, Rita tetap melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu dengan melakukan pekerjaan rumah dan mempersiapkan seluruh kebutuhan anak perempuannya yang akan berangkat sekolah. Setelah anak perempuannya yang saat ini duduk di kelas 5 sekolah dasar di salah satu =SD= kawasan Gaduik, barulah rita melaksanakan tugas sebagai ayah untuk berangkat kesungai bersama anak laki - lakinya yang masih sakit. Bermodalan sebilah linggis dan martil, Rita terus memukul batu - batu besar menjadi kepingan yang nantinya di jual ke toko bangunan. Semangat untuk bertahan hidup serta ambisi untuk memenuhi semua pembiayaan pendidikan dan pengobatan anaknya, telah memberikan kekuatan lebih bagi wanita berbadan kecil untuk bekerja keras memecahkan batu.
Dengan martil seberat 10 kilo gram serta bekerja di bawah panasnya matahari tak manjadi halangan bagi wanita separoh baya ini. Dari pekerjaan yang ia geluti selama 5 tahun ini, dalam 2 hari Rita mendapatkan uang sebesar 45 ribu rupiah dari hasil penjualan batu pecahanan. Selain ke toko bangunan pecahan batu ini juga di jual kepada masyarakat yang langsung datang ke tempat ia bekerja. Saat ini, Rita beserta 2 anaknya tidak memiliki jaminan kesehatan. Selain itu, anak rita yang saat ini duduk di kelas 5 SD juga tidak mendapatkan bantuan pendidikan anak kurang mampu dari sekolah dan dinas pendidikan kota padang. Wanita berbadan kecil itu hanya berharap dirinya terus bisa meraup rupiah dengan pekerjaan yang halal, agar beban biaya yang ia tanggup bisa terpenuhi.
Wartawan : REDO JAYUSMAN
Editor : PPID TVRI SUMBAR
❝❞ Komentar Anda
Berita Lainnya
Berita Terkini Seputar Sumatera Barat
Pemkot Padang Wajibkan Setiap Badan Usaha Kelola Sampah Secara Mandiri
11 Oktober 2024 JAM 18:57:28 WIB
Disnakerin Sebut Sepanjang 2024, 43 Pekerja Kena PHK di Padang
11 Oktober 2024 JAM 18:53:02 WIB
Angkutan Barang KAI Divre II Sumatera Barat Meningkat 40 Persen pada Periode September 2024
11 Oktober 2024 JAM 18:49:27 WIB