Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Kepulauan Mentawai

ULAT KAYU MAKANAN EKSTRIM FAVORIT

TVRI Sumatera BaratSeputar Sumbar 27 November 2023 JAM 06:00:00 WIB

Ulat kayu tumung yang biasa disebut toek merupakan kuliner khas favorit masyarakat di kepulauan mentawai. Awalnya, kayu tumung dipotong-potong menggunakan mesin sinso dengan panjang  satu meter, dan ukuran kayu yang berbeda-beda. Kemudian, untuk membawa kayu tumung ke sungai, produsen toek juga harus membayar biaya buruh yang mengangkut dan memindahkan kayu tumung ke sungai. Selanjutnya, kayu tumung biasanya direndam di sungai selama beberapa bulan untuk dipanen. Kayu tumung yang direndam, diikat dengan tali yang dipaku agar tidak hanyut. Paling cepat, kayu tumung bisa dipanen setelah direndam selama 4 bulan. Namun karena saat ini kondisi kemarau, panen toek bisa mencapai 7 bulan  lamanya. Sementara itu, produksi ulat kayu atau toek yang banyak di Pulau Sipora yaitu di Desa Goiso’ Oinan Kecamatan Sipora Utara. Salah satu produsen ulat kayu atau toek di Desa Goiso’ Oinan - Terlina membudidayakan ratusan potong kayu tumung untuk menghasilkan ulat kayu di sungai. Ulat kayu yang berbentuk panjang dan berwarna putih tersebut dijual dengan harga bervariasi. Harga terendah kayu yang siap dijual 5 ribu rupiah, dan paling tinggi dijual 300 ribu rupiah sesuai ukuran kayu. Sementara itu, jika dijual perbungkus plastik setengah kilogram, harga jualnya mencapai 25 ribu rupiah, sehingga dalam sehari, pendapatan produsen toek bisa mencapai 400 ribu atau jutaan dalam satu minggu jika permintaan merata.

Wartawan : KORNELIA SEPTIN RAHAYU
Editor : REDAKSI PORTAL MEDIA BARU


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat