Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKota Padang

Hutan Sumbar Jadi Proyek Pendahuluan Restorasi Fao

TVRI Sumatera BaratLingkungan hidup 16 Mei 2017 JAM 06:50:36 WIB

Masih tingginya kasus degradasi hutan di sejumlah wilayah di indonesia membuat organisasi pangan dan petanian dunia melakukan sejumlah upaya seperti perbaikan hutan dan pengembalian kondisi hutan di sejumlah wilayah. Di Sumatera Barat organisasi dunia FAO bekerjasama dengan program studi INRM akan melakukan proyek pendahuluan di dua lokasi yaitu di sirukam dan indudur. Kondisi hutan indonesia yang banyak mengalami degradasi membuat negara ini menepati posisi keempat dunia untuk kasus kerusakan hutan.

Kondisi ini juga menjadi sorotan organisasi pangan dunia (FAO) karena jika terus diabaikan akan memberikan dampak yang luar biasa untuk kelangsungan hutan kedepan. Salah satu langkah yang akan dilakukan FAO yaitu dengan melakukan restorasi dan rehabilitasi dikawasan hutan termasuk hutan di Sumatera Barat.

Hal ini disampaikan konsultasn FAO, FLR melalui pertemuan yang dilakukan organization under FAO, FLR bersama program study integrated natural resources management (INRM) atau pengelolaan terpadu sumber daya alam program study magister di gedung pasca sarjana Universitas Andalas. Dalam pertemuan ini dijelaskan sejumlah kawasan hutan di sumatera barat telah mengalami degradasi/ yang memberikan kerugian pada masyarakat sekitar.

Lewat diskusi yang dilakukan bersama mahasiswa dan dosen dari sejumlah prodi terkait ini, mahasiswa diajak untuk lebih menganalisa dan berkontribusi untuk perbaikan hutan terutama di Sumatera Barat.

di Sumatera Barat proyek restorasi dan rehabilitasi ini akan dilakukan di dua lokasi di Kabupaten Solok tepatnya dikawasan Sirukam dan Indudur.

Melalui dua lokasi dengan kawasan hutan nagari ini, FAO akan mencoba untuk melihat seperti apa hasil dari proses perbaikan rehabilitas atau pengembalian hutan seperti awal restorasi yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya.

Proyek ini tidak hanya dengan melakukan penanaman kembali, namun juga mengedukasi masyarakat untuk menanam tanaman lainya yang nantinya tidak hanya sebagai penghasil kayu namun juga tanaman hortilkultura yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Sementara itu proyek fao akan segera dilakukan diwilayah ini, dengan lama kegiatan hingga satu tahun kedepan. Dengan adanya proyek ini, mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi diharapkan dapat terlibat baik dalam bentuk penelitian ataupun risert yang memberikan dampak positif dalam upaya perbaikan hutan di Sumatera Barat.

Wartawan : SHERLY Z/ JONI BAKRI
Editor : PPID TVRI SUMBAR


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat