Berita

Keberadaan Hutan Mangrove merupakan penghasil karbon disaat malam hari dan proses karbon tersebut akan menjadi oksigen yang bersih pada saat pagi hari. Untuk itu seluruh masyarakat yang ada di dunia terus melestarikan kelangsungan Hutan Mangrove yang mampu menangani krisis iklim dan pemanasan global yang saat ini sedang melanda dunia. Tidak hanya itu Hutan Mangrove juga merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat nelayan dan petani yang ada di seputaran pesisir pantai karena tempat berkembang biaknya biota laut seperti ikan, udang, kepiting dan berbagai jenis hewan laut lainngya. Namun keberadaan ribuan hektar hutan mangrobe tersebut kini sudah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit dan tambak yang di konfersi dengan cara merambah hutan. Kebebasan perambahan Hutan Mangrove ini tentunya dengan menggunakan tangan besi atau campur tangan dari pemerintahan dan aparat penegak hukum yang terkesan membiarkan maraknya perambahan oleh para pengusaha. Para pengusaha ini tentunya hanya ingin mengambil keuntungan semata tanpa memperhatikan ekosistem kehidupan. Perambahan ini dilakukan di bagian dalam Hutan Mangrove, sedangkan di bagian tepi pesisir pantai dibiarkan demi mengelabui masyarakat dan dinas kehutanan serta aparat penegak hukum. Buyung Ketua Kelompok Tani Desa Kuala Gebang mengatakan aparat pemerintahan dan penegak hukum terkesan tutup mata dengan maraknya perambahan hutan yang terjadi di Desa Kuala Gebang, untuk itu masyarakat akan terus berupaya melawan para perambah tersebut.