Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Pasaman Barat

CURAH HUJAN TINGGI PASBAR WASPADA BENCANA

TVRI Sumatera BaratBencana Alam 14 November 2022 JAM 06:00:00 WIB

Hujan deras dan angin sering terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sejak beberapa minggu terakhir. tingginya intensitas hujan tersebut, membuat ancaman bencana di daerah itu semakin tinggi. Badan penanggulangan bencana daerah Kabupaten Pasaman Barat, meminta masyarakat yang berada di daerah rawah meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang bermukim di pinggir aliran sungai, atau sekitar pinggir laut. Kalatsa BPBD Kabupaten Pasaman Barat azhar mengatakan, potensi bencana akibat curah hujan tinggi, perlu menjadi perhatian bersama. karena beberapa titik sudah menjadi daerah langganan, terutama di sekitar bulan september hingga desember.

 

BPBD menilai, perubahan aliran sungai dan pendangkalan diduga menjadi salah satu penyebab sungai meluap, dan butuh normalisasi. disisi ancaman erosi dan abrasi juga cukup tinggi di pinggir laut, seperti di Air Bangis, Sasak, Sikabau, Maligi dan Sekitarnya. Disisi lain BPBD terus melakukan pemetaan daerah rawan, karena mitigas dan pencegahan harus dilakukan dan dimulai dari diri masyarakat, agar resiko dan dampak bencana bisa dikurangi.  Kalatsa meminta masyarakat memperhatikan tanda tanda alam, terutama ancaman galodo atau banjir. Sebab, pasca gempa beberapa daerah menjadi sangat rawan, karena pergerakan tanah atau terban.

Hujan deras dan angin sering terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sejak beberapa minggu terakhir. tingginya intensitas hujan tersebut, membuat ancaman bencana di daerah itu semakin tinggi. Badan penanggulangan bencana daerah Kabupaten Pasaman Barat, meminta masyarakat yang berada di daerah rawah meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang bermukim di pinggir aliran sungai, atau sekitar pinggir laut. Kalatsa BPBD Kabupaten Pasaman Barat azhar mengatakan, potensi bencana akibat curah hujan tinggi, perlu menjadi perhatian bersama. karena beberapa titik sudah menjadi daerah langganan, terutama di sekitar bulan september hingga desember.

BPBD menilai, perubahan aliran sungai dan pendangkalan diduga menjadi salah satu penyebab sungai meluap, dan butuh normalisasi. disisi ancaman erosi dan abrasi juga cukup tinggi di pinggir laut, seperti di Air Bangis, Sasak, Sikabau, Maligi dan Sekitarnya. Disisi lain BPBD terus melakukan pemetaan daerah rawan, karena mitigas dan pencegahan harus dilakukan dan dimulai dari diri masyarakat, agar resiko dan dampak bencana bisa dikurangi.  Kalatsa meminta masyarakat memperhatikan tanda tanda alam, terutama ancaman galodo atau banjir. Sebab, pasca gempa beberapa daerah menjadi sangat rawan, karena pergerakan tanah atau terban.

Wartawan : ANDIKA / ANDIKA
Editor : REDAKSI PORTAL MEDIA BARU


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat