Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Padang Pariaman

6 Anggota Eks.GAFATAR pulang ke Padang Pariaman

Kontributor DaerahSeputar Sumbar 17 Februari 2016 JAM 07:09:08 WIB

Enam dari dua puluh tujuh warga Padang Pariaman yang diketahui bergabung dengan aliran sesat, Gerakan Fajar Nusantara atau GAFATAR pulang kekampung halamannya di kawasan Korong Pasa Galombang, Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Enam anggota Eks. GAFATAR tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari dua orang anak/  empat orang dewasa. Sementara itu, 21 warga lainnya saat ini masih berada di Kalimantan dan belum diketahui keberadaanya.

Inilah enam dari 21 warga kabupaten padang pariaman yang baru pulang dari Kalimantan. sebelumnya mereka diketahui bergabung dengan aliran sesat Fajar Nusantara atau GAFATAR. Mereka tiba dikampung halaman pada jum’at lalu, dan  enam orang ini merupakan satu keluarga yang terdiri dari dua anak-anak dan empat orang dewasa. 

Menurut Ana Sri Fatiha, salah satu anggoota Eks. GAFATAR bahwa ia mulai bergabung dengan aliran sesat Gafatar pada awal Januari 2016. Ana diajak oleh kakaknya Hario Putra, yang sudah lebih awal  bergabung sejak tahun 2006 lalu atau sejak organisasi tersebut ada di Sumatera Barat. Ia tertarik masuk gafatar karena  programnya bergerak dibidang tanam pangan, sosial kemasyarakatan, gotong royong. Ia berangkat kekalimantan tengah pada 7 januari 2016 lalu, bersama keluarga, dua orang anaknya, kakak, ibu dan adik perempuanya. Mereka pergi secara diam-diam dan tidak memberitahu keluarga lainya, karena mereka takut akan dicekal dan dilarang untuk pergi.

Di Kalimantan mereka tinggal didaerah Gunung Mas atau 140 km dari kota Palangkaraya. Disana mereka sudah dinanti sekitar 50 orang anggota gafatar yang berasal dari sumatera barat/ seluruh kebutuhan fasilitas seperti  tempat tinggal lahan perkebunan sudah disediakan. Namun sejak GAFATAR dibubarkan dan adanya penolakan dari warga disana, terkait GAFATAR adalah aliran sesat hidup mereka mulai tidak aman, bahkan untuk bertahan hidup sudah susah.

Mereka pulang kekampung halaman, karena mereka dicari dan ditahan oleh Kepolisian disana dari koordinasi Kepolisian Polres Padang Pariaman. dimana suami Ana Sri Fatiha dan keluarga lainnya melaporkan kasus kehilangan mereka kepada pihak Kepolisian setempat. Ia dijemput suaminya ke Palangkaraya dan tiba dirumah jum’at lalu.

Sementara itu Kapolres Padang Pariaman Akb. Rudi Yulianto mengaku akan menjamin keamanan enam anggota Eks. GAFATAR yang baru pulang dari Kalimantan. Karena menurutnya enam warga tersebut merupakan warga indonesia dan memiliki hak untuk diberikan perlindungan/ sama hal dengan warga masyarakat lainnya. Kapolres menghimbau agar masyarakat tidak berbuat anarkis dan menolak kehadiran Eks. GAFATAR, karena mereka merupakan korban dan kedepan pemerintah akan memberikan pembinaan kepada mereka bekerjasama  dengan mui/ pemerintah dan Kemenag setempat.

Wartawan : Abdul Saril
Editor : PPID TVRI SUMBAR

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat