Berita ❯ Kabupaten Padang Pariaman
9.228 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Padang Pariaman, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
TVRI Sumatera Barat • Bencana Alam 25 November 2025 JAM 08:30:19 WIB

PADANG PARIAMAN - Kabupaten Padang Pariaman dilanda bencana alam berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang dalam periode 22-23 November 2025. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, terhitung sejak 23 November hingga 6 Desember 2025.
Berdasarkan laporan kejadian bencana yang diperbarui pada Selasa, 25 November 2025 pukul 03.00 WIB, dampak paling parah ditimbulkan oleh banjir genangan yang terjadi sejak Sabtu, 22 November, pukul 08.00 WIB.
Kalaksa BPBD Kabupaten Padang Pariaman Emri Nurman dalam keterangan tertulisnya Selasa, 25 November 2025 menyebut, hujan berintensitas tinggi menyebabkan genangan setinggi 30 hingga 150 cm di sejumlah kecamatan.
“Banjir ini merendam sedikitnya 3.076 unit rumah, mengakibatkan 3.076 Kepala Keluarga (KK) atau total 9.228 jiwa terdampak. Korban terdampak mencakup 11 Ibu Hamil, 92 Lansia, dan 44 Balita,” ucapnya.
Selain itu, lahan pertanian juga mengalami kerugian signifikan, dengan 138 Ha sawah dan 26 Ha ladang/kebun terendam.
Sementara, angin kencang yang terjadi pada 22-23 November di Kecamatan Ulakan Tapakis, Sungai Garinggiang, dan V Koto Timur, merusak 2 unit rumah warga.
Untuk bencana tanah longsor, dilaporkan terjadi di enam kecamatan akibat intensitas hujan tinggi. Longsor menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur, meliputi putusnya jalan di depan RSUD Padang Pariaman menuju Polres Padang Pariaman dan Jalan rabat beton di Korong Pasa Limau yang dilaporkan amblas.
Selanjutnya, di beberapa titik, seperti Korong Asam Pulau Nagari Anduriang dan Korong Kabun Cimpago Nagari Lurah Ampalu, timbunan longsor menutup akses jalan. Tanah longsor juga merusak bangunan fasilitas Sekolah SDN 10 Batang Gasan.
Kerusakan akibat banjir juga mencakup 2 unit jembatan (Jembatan Kampuang Guci – Kampuang Tanjuang dan Jembatan Pilubang menuju batang sariak) serta 2 unit saluran irigasi.
Total taksiran kerugian material akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp4.881.000.000,00. Beruntungnya, tidak ada laporan korban jiwa dalam rangkaian bencana ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman bersama stakeholder terkait telah bergerak cepat. Langkah-langkah yang sudah dilakukan yakni melakukan evakuasi dan pendataan (assessment) korban terdampak.
Pemerintah Daerah juga telah meninjau lokasi bencana dan memberikan bantuan awal berupa nasi bungkus. Selain itu, Pemerintah Nagari mendirikan dapur umum dan lokasi pengungsian di beberapa titik, termasuk tenda di halaman Surau Kalapaian, Surau Palak Pisang, dan rumah warga yang tidak terdampak.
“Saat ini, kebutuhan mendesak yang diperlukan untuk penanganan bencana meliputi alat berat untuk membuka akses jalan dan perbaikan infrastruktur, serta kebutuhan dasar pengungsi seperti dapur umum, sembako, family kit, makanan siap saji, selimut, pakaian, dan obat-obatan,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Padang Pariaman terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat dan pemerintah kecamatan/nagari setempat untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif selama masa Status Tanggap Darurat.
Wartawan : Tio Furqan Pratama
Editor : REDAKSI PORTAL MEDIA BARU
❝❞ Komentar Anda
Berita Lainnya
Berita Terkini Seputar Sumatera Barat
Kebakaran Gedung SMAN 1 Singkarak Dini Hari, 8 Ruangan Hangus Dilahap Api
25 November 2025 JAM 06:34:26 WIB
Dukung Program Presiden RI, Polres Limapuluh Kota Cek Makanan di SPPG Bhayangkari
25 November 2025 JAM 05:52:09 WIB