Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Solok selatan

Dua Warga Diserang Harimau di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Kandang Jebak

TVRI Sumatera BaratSeputar Sumbar 22 September 2025 JAM 05:11:11 WIB

SOLOK SELATAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar memasang kandang jebak pasca dua warga diserang harimau Sumatera di Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parit Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan.

Kepala BKSDA Sumbar Hartono mengatakan, pada Selasa, 16 September 2025 malam, BKSDA Sumbar memperoleh informasi tentang adanya interaksi negatif satwa liar harimau Sumatera di daerah tersebut.

“Korban berjumlah 2 orang, mereka mengalami luka yang cukup serius pada bagian tubuhnya. Korban ditangani dan dirawat di RSUD Solsel,” ujar Hartono, Minggu, 21 September 2025.

Menindaklanjuti laporan itu, pada Rabu, 17 September 2025, ia menugaskan tim untuk melakukan penanganan di lokasi kejadian. Di lokasi, tim BKSDA Sumbar berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengumpulan data dan informasi awal serta mendiskusikan rencana penanganan yang akan dilakukan.

“Situasi di lokasi kejadian cukup kondusif. Warga melalui perangkat nagari dapat memahami rencana penanganan yang akan dilakukan oleh tim BKSDA Sumbar,” tambahnya.

Ia menyebut, langkah awal penanganan yang dilakukan oleh tim BKSDA Sumbar adalah melakukan pengamatan di sekitar lokasi kejadian terkait tanda-tanda keberadaan satwa liar.

Dalam pengamatan itu, tim menemukan bekas jejak dan cakaran harimau di dekat lokasi kejadian. Kemudian, tim juga menemukan jejak yang lebih baru tidak jauh dari lokasi kejadian.

Selanjutnya tim BKSDA Sumbar dibantu oleh warga memasang kandang jebak di lokasi ditemukannya tanda-tanda keberadaan harimau sebagai antisipasi kemungkinan pergerakan harimau kembali ke lokasi kejadian atau ke arah pemukiman warga.

“Pada Kamis, 18 September 2025, tim BKSDA Sumbar berkoordinasi dengan Polsek Koto Parit Gadang Diateh dan pemerintahan daerah setempat terkait penanganan awal yang telah dilakukan. Kemudian tim melakukan sosialisasi kepada warga di kantor wali nagari,” tuturnya.

Dalam hal ini, tim mengimbau masyarakat untuk membatasi waktu beraktifitas di lokasi perladangan (disarankan pukul 09.00-16.00 WIB ketika kondisi masih terang), beraktifitas secara berkelompok (tidak sendirian), menempatkan hewan ternak atau peliharaan di dalam kandang dan menginformasikan kepada petugas jika masih melihat tanda-tanda keberadaan harimau.

Selanjutnya, pada Jumat 19 September 2025, bersama tim dari Yayasan Sintas, tim BKSDA Sumbar melakukan kegiatan pemasangan 4 unit kamera jebak (kamera trap) di 3 titik di sekitar lokasi kejadian. Pemasangan kamera jebak dilakukan untuk memantau aktivitas satwa liar di sekitar lokasi kejadian.

“Hasil pengamatan secara berkala, sejak hari Kamis, 18 September 2025 sampai saat ini tidak ditemukan lagi tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar lokasi. Dalam beberapa hari ke depan tim BKSDA Sumbar akan tetap melakukan pemantauan sampai situasi kembali kondusif,” tutupnya.

Wartawan : Tio Furqan Pratama
Editor : REDAKSI PORTAL MEDIA BARU


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat