Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Padang Pariaman

31 orang warga Pariaman diduga masuk aliran sesat GAFATAR

Kontributor DaerahSeputar Sumbar 22 Januari 2016 JAM 07:24:34 WIB

31 warga dikota pariaman diduga telah bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara atau GAFATAR. Warga yang telah bergabung tersebut diketahui sudah resmi pindah dari kota Pariaman sejak  maret 2015 lalu ke daerah Kalimantan Barat. Maraknya warga yang berhasil direkrut masuk aliran sesat GAFATAR disejumah daerah di indonesia juga ditemukan dikota Pariaman.   

sebanyak 31 warga kota Pariaman, diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara atau GAFATAR. Mereka adalah tujuh keluarga yang tersebar di dua Kecamatan di Kota Pariaman. Satu keluarga berasal dari Desa Rawang, Kecamatan Pariaman Tengah dengan jumlah 5 orang. Empat keluarga berasal dari Kecamatan Pariaman Selatan yakni satu keluarga dari desa kampung Apar berjumlah 8 oarang. Satu keluarga dari desa Marunggi dengan jumlah 4 orang dan dua keluarga berasal dari desa Kuraitaji yang berjumlah 7 orang.

Pihak Kepolisian juga menyebutkan  sejak bulan Maret 2015 lalu. Mereka pindah kedaerah Kalimantan Barat, bahkan hingga sekarang mereka belum kembali. Namun kepindahan mereka diduga kuat terkait dengan keterlibatannya dalam organisasi tersebut. Polisi memperkirakan jumlah yang ada saat ini kemungkinan bisa bertambah, karena pihaknya masih melakukan identifikasi.

Sementara itu  menurut ketua MUI Pariaman Jahuar Mu’is,  aliran GAFATAR dikota Pariaman sudah ada sejak tahun 2010 lalu, bahkan pihak MUI sudah mengadakan pertemuan dengan pengurus aliran sesat tersebut. Meski pihak MUI sudah megatakan  aliran itu sesat dan meminta untuk bertaubat, aliran GAFATAR yang diketuai oleh Hermansyah itu merasa lebih hebat.

Mengingat adanya aliran GAFATAR dikota Pariaman, pihak Kepolisian  sudah berkoordinasi dengan segala  pihak,  termasuk pihak MUI dan  Pemerinah Daerah untuk mengumpulkan stekholder seperti Pemuka Agama, Masyarakat, Tokoh Adat,  untuk bersama memerangi yang namanya aliran sesat. Kepala desa juga dihimbau harus terus bersilaturahmi ke masyarakat sehingga bisa melakukan deteksi dini.

Wartawan : Abdul Saril
Editor : PPID TVRI SUMBAR


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat