Berita

Berita ❯ Kota Padang

5 Ton Daging Ilegal Diamankan Tim Gabungan

TVRI Sumatera Barat • Kriminalitas 23 Januari 2017 JAM 06:11:51 WIB

5 ton daging illegal asal India berhasil diamankan tim gabungan Polresta Padang dengan Dinas Perdagangan Kota Padang. Daging illegal ini diamankan saat melintas di Kawasan By Pass Kilometer 22 Kecamatan Koto Tangah Padang.

Satuan polisi lalu lintas Polresta Padang, berhasil menggagalkan pendistribusian 5 ton daging impor illegal asal India.

5 ton daging illegal yang di angkut dengan menggunakan mobil  box ditemukan satuan lalu lintas Polresta Padang saat menggelar razia Truk Tonase di jalan By Pass  Kilometer 22, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, namun setelah diperiksa daging tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen dari badan karantina dan dokumen import. Truk yang mengangkut daging impor tersebut langsung dibawa ke Mapolresta Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim gabungan, yakni Polisi dan Dinas Pertanian bagian Peternakan.

Dari hasil pemeriksaan sementara daging  yang di angkut dari Jakarta tersebut akan diedarkan di wilayah Sumatera Barat, bahkan sebagian daging tersebut sudah di turunkan diwilayah Kalawi, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Selain illegal, daging  impor asal India ini juga terindikasi mengidap penyakit kuku dan mulut, lantaran hingga saat ini, sapi maupun kerbau di india belum terbebas dari penyakit mulut dan kuku, serta jika dikomsumsi akan berdampak terhadap kesehatan.,

Untuk memastikan indikasi penyakit kuku dan mulut, Dinas Pertanian Peternakan Kota Padang akan melakukan uji lab terhadap daging tersebut.

Sementara sopir truk  yang mengangkut daging tersebut,  mengaku tidak tahu dengan persoalan daging kerbau import asal India tersebut, karena hanya diperintah untuk mengantar barang, bahkan  selama perjalan dari jakarta menuju padang  tidak menemukan kendala. Untuk penyidikan lebih lanjut, truk bernomor polisi B 9003 GEU ini ditahan oleh Satuan Polisi Lalu Lintas dan Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang,.

Wartawan : Tua Saman Siregar
Editor : prihandonodona