Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Pasaman Barat

Satu keluarga di Pasaman Barat hidup di rumah sisa potongan triplek

Kontributor DaerahSeputar Sumbar 21 Juni 2016 JAM 07:42:58 WIB

Satu keluarga miskin di Jorong Simpang Empat Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat tinggal di rumah yang terbuat dari triplek bekas. Saat hujan rumah mereka terus digenangi air karena bagian atap dan dindingnya bocor, sementara bagian lantainya hanya beralaskan tanah.

Tidak memiliki tanah dan perkerjaan yang tetap satu keluarga yang terdiri dari enam orang terpaksa tinggal di gubuk reot beratap daun rumbia dan belantai tanah, sementara bagian dindingnya terbuat dari triplek bekas beserta spanduk bekas. Meski tempat tinggal mereka masuk kategori sangat tidak layak, pasangan suami istri Rahmi dan Rinto bersama empat anaknya mengaku terpaksa tinggal ditempat tersebut karena tidak memiliki pilihan lain.

Kondisi tempat tinggal mereka yang miris tersebut sudah mereka tempati hampir satu tahun ini, karena tidak memiliki uang untuk mengontrak dan tidak adanya pekerjaan tetap pasangan suami istri mengaku pasrah. Rahmi sang istri mengaku sebelum pindah ke rumah ini, sebelumnya mereka pernah tinggal di Muara Kiawai. Mereka pindah ke Simpang Empat dengan maksud untuk merobah kehidupan, namun sampai saat ini mereka masih saja tinggal menumpang di tanah orang lain.

Rahmi mengaku dia dan empat anaknya seringkali kehujanan dan kebanjiran saat hujan datang, sebab semua dinding dan atap rumah mereka tampak rapuh dan sangat mudah dimasuki air. Penghasilannya sebagai buruh setrika dan cuci hanya mampu memenuhi kebutuhan untuk makan, sementara sang suami belum memiliki pekerjaan yang layak untuk memenuhi empat buah hati mereka.

Sementara itu Bupati Pasaman Barat Syahiran yang mendapatkan laporan dari anggota Polres Pasaman Barat akan kondisi tersebut langsung turun ke lokasi, dia sangat menyangkan selama ini pihak kejorongan atau nagari tidak memberikan laporan atau memperhatikan kondisi masyarakat yang sangat memprihatinkan ini.

Setelah menyerahkan sejumlah bantuan uang kepada keluarga miskin tersebut, Syahiran meminta pemerintah nagari kedepan lebih selektif dan mengatahui kondisi masyarakat. Dia meminta bantuan sosial dan keluarga miskin harus tepat sasaran,  batuan tersebut harus diprioritaskan kepada keluarga miskin dan membutuhkan.

Wartawan : Andika Adi Saputra
Editor : PPID TVRI SUMBAR


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat