Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Padang Pariaman

Abrasi Pantai Kian Parah

Kontributor DaerahBencana Alam 05 Juli 2019 JAM 06:35:49 WIB

Abrasi pantai kian parah melanda Daerah Pasir Baru, Kecamatan Sungai Limau,  Kabuaten Padang Pariaman. Naiknya air pasang,  membuat air laut sampai kejalan dan merendam rumah serta belasan gudang ikan dilokasi itu. Beginiah kondisi abrasi yang tengah melanda pemukiman rumah warga disepanjang kawasan pantai Pasir Baru, Nagari Pilubang,  Kecamatan Sungai Limau,  Kabupaten Padang Pariaman saat ini.

Terlihat, air laut naik dan merendam belasan gudang ikan, rumah warga dan jalan, bahkan kerusakan semakin parah. bahkan aktivitas warga sebagai pengusaha ikan lumpuh total. Bahkan sebelumnya, sejumlah rumah warga hancur dan belasan terancam masuk kelaut,  akibat terus dikikis air laut, termasuk belasan gudang ikan yang berada disepanjang bibir pantai juga ikut rusak, akibat dihantam gelombang besar. Menurut warga, abrasi yang melanda pantai pasir baru ini sudah belansung sejak lama.  Selama ini ancaman abrasi hanya mereka tangani dengan menyusun karung berisi pasir serta cincin beton, namun tidak bertahan.  Bahkan dalam tahun ini diperkirahkan sudah 35 meter tebing dipantai pasir baru ini habis terkikis air laut.

Tingginya air pasang,  membuat sejumlah warga terpaksa kembali mengungsi, karena mereka takut terhempas gelombang yang datang saat mereka tertidur. Warga pun mengakui, bahwa sejak gelombang dating, warga tidak bisa tidur karena mereka berjaga-jaga, mewaspadai ancaman abrasi pantai yang bisa membahayakan keselamatan mereka. warga berharap, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, mencarikan solusi terkait menahanan abrasi, seperti pemasangan batu grib. Karena jika tidak secepatnya diatasi, abrasi akan terus melebar dan mengancam puluhan rumah warga lainya, termasuk satu bangunan  sekolah smp.

Sementara itu kepala peleksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya, menyebut terkait abrasi pantai baik sungai limau maupun pantai ulakan sudah dilaporkan ke balai sungai sumatera lima. Namun menurut Budi, penanganan yang akan dilakukan tahun 2019 ini, hanya berupa pemasangan karung berukuran besar, sedangkan penanganan secara permanen akan dilakukan tahun 2020 mendatanag. masyarakat dimintah untuk sabar dan selalu meningkatkan kewaspadaan.

Wartawan : ABDUL/ SARIL
Editor : PPID TVRI SUMBAR


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat